PUSAKA ABADI
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

PUSAKA ABADI

Pusaka Abadi, almamaterku....
 
HomeSearchLatest imagesRegisterLog in

 

 Tahun 2040 = 2000 Pulau di Indonesia tenggelam

Go down 
2 posters
AuthorMessage
sashimi87

sashimi87


Male Number of posts : 363
Age : 37
Location : Jakartee ^^
Job/hobbies : IT, Music, Sports
Registration date : 2007-10-18

Tahun 2040 = 2000 Pulau di Indonesia tenggelam Empty
PostSubject: Tahun 2040 = 2000 Pulau di Indonesia tenggelam   Tahun 2040 = 2000 Pulau di Indonesia tenggelam Icon_minitimeTue 20 Nov 2007, 11:14

2040 : 2.000 pulau tenggelam

Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas,
bukanlah suatu masalah yang perlu kita risaukan.

"Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta
bisa mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?"
barangkali begitulah Anda berpikir.

Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC)
memublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara.
Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah
terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 - 0,3o C

Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040
(33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh.
Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan
air
tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat.
Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan.
Napas tersengal oleh asap dan debu.
Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin
luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap,
begitu pula nyawa manusia.

Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002, suhu
minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17dC per tahun.
Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 d C per
tahun. Tanda yang kasatmata adalah menghilangnya salju yang dulu menyelimuti

satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung Jayawijaya di Papua


Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan

Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan. Ternyata,

permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi
terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daerah-daerah di Jakarta

(seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti :
Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.

Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah seharusnya
kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan negara. Es
yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan menyebabkan permukaan

laut bumi - termasuk laut di seputar Indonesia terus meningkat.
Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi, sehingga garis
kedaulatan
negara bisa menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2
000
pulau di Indonesia akan tenggelam.
Bukan hanya itu, jutaan orang yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan
kehilangan tempat tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai.

Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR),
menjelaskan,
pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panas /
inframerah
yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah
istilah
untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa
menyebar).
Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan lapisan
ozon juga
memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan lapisan teratas atmosfer,

makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet)
memasuki bumi.
Pada gilirannya, radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang
panas,
sehingga kian meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi.

Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas rumah
kaca.
Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak, bensin, gas alam,
batubara)
untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik, ataupun membakar hutan,
otomatis kita
melepaskan CO2 ke udara.
Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3
12%), dan
clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak dihasilkan dari proses
pembusukan
materi organic seperti yang banyak terjadi di peternakan sapi.
Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan. Sementara itu
emisi
gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model lama.
Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca.

Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim.
Contohnya,
hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan yang
seharusnya
sudah terhitung musim kemarau.
Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke
musim hujan
terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal.
Banyak orang
menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam lebih dari
separuh
DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35% rusaknya
hutan kota
dan hutan di Puncak adalah penyebab makin panasnya udara Jakarta . Itu
sebabnya,
kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia ,
melainkan
juga warga dunia.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), mengatakan,
Indonesia
pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia sebagai
penyumbang
gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut (yang diubah

menjadi permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak bisa menyelamatkan
mulai
dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi
hutan
Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di seluruh Indonesia tak tersisa.
Di saat itu,
anak-anak kita tak lagi bisa menghirup udara bersih.

Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas planet
Mars. Tak
akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan, termasuk anak-anak kita
nanti.

Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi:

1. Matikan listrik jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik
dalam keadaan
standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak. Meski listrik tak
mengeluarkan
emisi karbon, pembangkit listrik menggunakan bahan baker fosil penyumbang
besar emisi.
2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski harganya
agak mahal,
lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur
suhu
sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.
7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang
memakai mesin
(dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. Say no to plastic. Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas
berbahaya ketika
dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang
kembali.
12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka
turut berperan
serta dalam menyelamatkan bumi. Ga ada salahnya mencegah kan ??
Back to top Go down
http://www.sashimi87.000webhost.com
yupz

yupz


Male Number of posts : 143
Age : 37
Location : Fiel World
Job/hobbies : Hang Out..^^
Registration date : 2007-10-19

Tahun 2040 = 2000 Pulau di Indonesia tenggelam Empty
PostSubject: Re: Tahun 2040 = 2000 Pulau di Indonesia tenggelam   Tahun 2040 = 2000 Pulau di Indonesia tenggelam Icon_minitimeTue 20 Nov 2007, 12:26

Mampozzz.. biar aja.. Asik kan kalo ky gini..
Back to top Go down
 
Tahun 2040 = 2000 Pulau di Indonesia tenggelam
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» Jokes From Forum Sebelah ( Kaskus )

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
PUSAKA ABADI :: Others :: BREAKing newS-
Jump to: